Sorong Tutup Bandara dan Pelabuhan untuk Angkutan Penumpang
SORONG – Pemerintah Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, secara resmi menyatakan tanggap darurat virus corona, setelah dua warga setempat dinyatakan positif.
Kebijakan tersebut diawali dengan menutup bandara dan pelabuhan bagi transportasi penumpang. Status tanggap darurat virus corona tersebut secara resmi diumumkan oleh Wali Kota Sorong, Lambert Jitmau, usai melakukan pertemuan dengan seluruh pemangku kepentingan di daerahnya, Minggu (29/3/2020).
Lambert Jitmau mengatakan, untuk melindungi masyarakat dan memutus mata rantai penyebaran corona, pemerintah daerah menutup Bandara Domine Eduard Osok untuk penerbangan komersil. Bandara tidak melayani penumpang ke luar dan masuk daerah tersebut.
Sementara, pelabuhan laut Kota Sorong juga ditutup untuk pelayanan komersil, baik kapal Pelni maupun kapal perintis yang mengangkut penumpang masuk dan ke luar daerah tersebut. Semuanya sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona.
Aktivitas penerbangan dan kapal tetap berjalan, bagi yang melayani angkutan logistik, kebutuhan pokok masyarakat, serta peralatan untuk kepentingan medis penanggulangan virus corona. “Status tanggap darurat virus corona tersebut berlaku sejak 29 Maret hingga 10 April 2020, dan akan dilakukan evaluasi sesuai suatu dan kondisi daerah,” tandasnya.
Dikatakan, stok kebutuhan pokok untuk Kota Sorong aman hingga empat bulan ke depan. Selain itu penerbangan dan kapal untuk mengangkut logistik kebutuhan pokok tetap beroperasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Ia menghimbau, seluruh warga kota Sorong tidak bepergian kemana-mana, termasuk tidak ke luar rumah, jika tidak ada keperluan penting. “Masyarakat jangan panik, dan tetap waspada serta melakukan langkah-langkah pencegahan, dan tidak melakukan aktivitas kumpul-kumpul banyak orang, untuk menghindari penyebaran virus corona,” tandasnya. (Ant)