Sektor Usaha Kecil di Bandar Lampung Ikut Terdampak Virus COVID-19

Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

LAMPUNG — Sektor usaha kecil di kota Bandar Lampung ikut terdampak virus Corona (COVID-19). Dengan terjadinya pengurangan aktivitas di luar ruangan, menyebabkan pedagang mengalami penurunan omzet.

Saiful, pedagang kuliner mie ayam Syafira di Jalan Gatot Subroto membandingkan kondisi sebelum sejumlah sekolah melakukan sistem pembelajaran jarak jauh. Setiap hari ia bisa mendapat omzet Rp2 juta perhari dan turun menjadi Rp1 juta per hari.

“Meski tetap ada pesanan dengan aplikasi online namun penjualan tidak sebanyak dibanding ketika pelajar sekolah belum diliburkan untuk pembelajaran jarak jauh,” terang Saiful saat ditemui Cendana News, Jumat (20/3/2020)

Senada dengan Saiful, pemilik usaha kuliner lontong sayur dan nasi uduk di pasar Kangkung, Bandar Lampung bernama Diana akui alami penurunan hasil. Pelanggannya merupakan sejumlah pelajar dan aparatur sipil negara (ASN) dan guru. Namun imbas imbauan belajar di rumah bagi pelajar dan guru, kerja dari rumah bagi pegawai swasta dan ASN, pelanggannya berkurang.

“Dampak paling terasa tentunya berkurangnya pelanggan karena tidak ada yang sekolah dan bekerja di kantor,” paparnya.

Dalam sehari Diana yang buka sejak pagi hari mengaku bisa menjual ratusan porsi lontong sayur dan nasi uduk. Imbas himbauan bekerja di rumah dan belajar di rumah mengakibatkan penurunan hasil. Meski demikian ia tetap menjalankan usahanya melayani kebutuhan masyarakat.

“Secara tidak langsung dampak virus Covid-19 mempengaruhi usaha kecil seperti kami,” papar Diana.

Selain pemilik usaha kuliner, Sumini, pedagang di pasar Kangkung mengaku alami dampak. Meski tidak ada larangan pergi ke pasar tradisional ia menyebut sebagian masyarakat mulai mengurangi bepergian ke tempat keramaian.

Lihat juga...