RSUD Banyumas Inisiasi Produksi Masker Batik

Editor: Koko Triarko

BANYUMAS – Sebagai  upaya mengatasi kelangkaan masker, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas menginisiasi pembuatan masker dengan menggunakan kain batik. Masker dua lapis ini sudah sesuai standar dan bisa digunakan sebagai pelindung bagi pasien yang sedang sakit maupun orang-orang di sekitarnya.

Wakil Direktur RSUD Banyumas, dr. Noegroho Harbani, mengatakan saat ini pihaknya sudah memproduksi 1.000 masker dan dibagikan kepada masyarakat melalui ibu-ibu PKK Banyumas.

“Untuk pembagian masker pertama ini baru 450 buah, minggu depan kita susulkan yang 500 buah sisanya, karena masih dalam proses pengerjaan,” kata dr. Noegroho, usai pembagian masker dan sosialisasi pencegahan virus Corona kepada ibu-ibu PKK di Kecamatan Purwojati, Rabu (11/3/2020).

Lebih lanjut dr. Noegroho menjelaskan, pihaknya memilih untuk merangkul kader PKK, karena jaringan PKK ini sampai ke tingkat RT-RW, bahkan keluarga. Sehingga diharapkan para kader PKK bisa ikut mensosialisasikan tentang pencegahan penyebaran virus Corona, dan bisa meredam kepanikan di masyarakat.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyumas, Erna Husein, mengapresiasi inovasi yang dilakukan RSUD Banyumas.

Menurutnya, kader PKK sebenarnya bisa membuat masker sendiri, namun perlu panduan atau bimbingan untuk membuat masker yang sesuai standar kesehatan.

“Masker batik ini dibuat oleh rumah sakit, artinya sudah dipikirkan standar pembuatannya, karena itu kami dari PKK siap untuk mensosialisasikan sampai ke tingkat bawah,” tuturnya.

Pembuatan masker yang menggunakan kain batik, lanjutnya, sangat bagus karena sekaligus mengenalkan dan mempromosikan batik Banyumas. Namun, untuk ibu-ibu PKK, kata Erna, bisa juga membuat masker dari kain sisa.

Lihat juga...