PETANI, SALAH SATU “ANAK EMAS”NYA PRESIDEN SOEHARTO
Mungkin tidak salah jika disebutkan bahwa petani merupakan salah satu “anak emas”nya Presiden kedua Republik Indonesia, Jenderal Besar HM Soeharto. Dari berbagai kebijakan pemerintahan orde baru, nasib petani selalu menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan, dengan tujuan adanya pemerataan pembangunan dan keadilan sosial yang ditujukan pada pengusaha kecil dan golongan ekonomi lemah.
Dalam Video Temu Wicara Presiden Soeharto pada Acara Pertemuan dengan Peserta Musyawarah Nasional (Munas) Kerukunan Usaha Kecil Menengah Indonesia (KUKMI) di TAPOS, 24 September 1995, Pak Harto menyebutkan, sangat banyak bantuan yang diberikan pemerintah kepada petani.
Meski ada kegagalan dalam pengembalian kredit oleh petani, namun pemerintah tetap mencari cara agar petani-petani mendapatkan bantuan agar bisa mengangkat kualitas hidup. Mulai dari dari BIMAS, KUT hingga Koperasi Unit Desa.
Untuk Bimas Sendiri, sejak awal mulai dilaksanakannya (awal Desember 1973) hingga Agustus 1974, kredit investasi kecil serta kredit modal kerja permanen disetujui mencapai Rp25,- milyar meliputi 23 ribu peminjam terdiri pengusaha kecil.
Langkah-langkah yang diambil oleh Presiden Soeharto itu tak lepas dari kepedulian yang tinggi kepada petani, dan hasilnya, sukses membuat Indonesia mencapai swasembada beras pada tahun 1984.