Gerakan PSN di Sikka Belum Optimal

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

MAUMERE – Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di kabupaten Sikka, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dinilai masih belum sempurna.

Masih banyak wilayah terutama di kota Maumere yang dipenuhi sampah dan saluran airnya tergenang karena belum ada kegiatan membersihkan tempat-tempat tersebut yang juga dipenuhi sampah plastik.

“Coba saja lihat di saluran air di areal pertokoan dan juga di ujung kali mati. Masih banyak sampah yang berserakan di sana dan air juga tergenang,” kata Fransiska Nona, salah seorang warga kota Maumere, kabupaten Sikka, provinsi NTT, Kamis (5/3/2020).

Siska sapaannya menyoroti saluran air di wilayah pertokoan di pusat kota Maumere yang seringkali tergenang air apalagi saat musim hujan serta di depan pintu masuk pelabuhan Laurens Say Maumere.

Menurut dia, seharusnya sebelum memasuki musim hujan semua saluran air dan tempat-tempat pembuangan sampah dibenahi agar jangan ada sampah yang menumpuk di saluran air dan air tergenang.

“Air di saluran-saluran tersebut menyebabkan bau tidak sedap. Selain itu, sampah plastik juga menumpuk seperti botol-botol minuman yang membuat air sulit mengalir,” tuturnya.

Siska berharap, aksi Pemberantasan Sarang Nyamuk dilakukan secara gencar dan tuntas sebelum musim hujan dengan melibatkan semua masyarakat termasuk para pengusaha yang memiliki bangunan ruko di wilayah pertokoan.

Selain itu tambahnya, pemerintah harus menggandeng PT.Pelindo dan Bea Cukai Maumere agar mencari solusi supaya air di saluran depan kantor mereka bisa dibuat mengalir ke laut.

“Paling parah di depan kantor Bea Cukai dan Pelindo Maumere dimana hampir setiap hari air tergenang di saluran. Tempat seperti ini berpotensi menjadi sarang nyamuk dan menyebarkan bau tidak sedap,” tuturnya.

Lihat juga...