Bupati Pantau Sejumlah Apotek di Purbalingga
Editor: Koko Triarko
PURBALINGGA – Masker sekarang ini sudah menjadi barang yang langka di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Purbalingga. Untuk mengatasi kelangkaan masker tersebut, Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, memesan 3.000 masker dari pelaku UMKM di daerah setempat.
“Saya sudah memasan 3.000 masker dari UMKM, namun dalam waktu dekat baru disanggupi 1.500 dulu,” kata Bupati, Senin (23/3/2020).
Menurutnya, masker tersebut nanti akan dibagikan kepada masyarakat yang bekerja di pusat keramaian, seperti para pedagang di pasar tradisional. Sebab, pasar merupakan salah satu tempat yang rentan penyebaran virus Corona, mengingat banyak pedagang serta pembeli yang datang dan pergi.
“Pasar tradisional harus tetap buka dan beroperasi, karena merupakan pusat ekonomi masyarakat, serta untuk menjaga ketersediaan bahan pangan. Sehingga para pedagangnya harus kita pastikan aman dalam berjualan,” terang bupati yang biasa disapa Tiwi ini.
Sementara dalam kunjungannya ke sejumah apotek di Purbalingga, Tiwi tidak menemukan masker atau pun hand sanitizer. Semua barang tersebut habis dan apotek tidak mempunyai stok lagi. Tak hanya itu, apotek juga kehabisan alkohol.
Seperti di Apotik Kasih dan Apotik Indri Jaya di jalan MT Haryono, serta Apotek Kimia Farma di jalan Mayjen Sungkono. Ketiga apotik tersebut menyatakan sudah lama kehabisan stok masker dan hand sanitizer serta alkohol.
Salah satu pegawai di apotek, Santi, mengatakan masker dan hand sanitizer sudah habis sejak satu minggu lalu. Pihaknya sudah memesan lama ke Surabaya, namun sampai saat ini belum juga dikirim.
“Kata penyuplai kami dari Surabaya, di sana stok juga kosong, sehingga tidak bisa memenuhi permintaan dari sini,” jelasnya.