BUMDes Pasuruan Olah Sampah Jadi Pupuk Organik
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bina Warga, Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, mampu memproduksi pupuk cair dan pupuk padat dari limbah pasar.
Nasrulah, ketua BUMDes, mengatakan, sepuluh komposter sampah berkapasitas 150 kilogram yang dimiliki bisa memproduksi pupuk organik cair (POC) mencapai 500 mililiter, dan sekitar 50 kilogram sampah padat. Proses tersebut akan terus berlangsung selama instalasi komposter diisi dengan sampah sayuran dan buah tak terpakai. Hasilnya, POC dan pupuk padat bisa diaplikasikan ke tanaman sayuran.
Rata-ata mengangkut sekitar 200 kilogram sampah organik per hari, komposter bisa memproduksi pupuk secara rutin. Aplikasi pupuk dilakukan pada tanaman obat keluarga (Toga) yang ada di halaman balai desa setempat. Sebab, desa Pasuruan memiliki lebih dari 200 jenis Toga yang sebagian ditanam memanfaatkan pot limbah plastik.
“Sampah organik yang diproduksi menjadi pupuk cair, pupuk padat sebagian akan dikemas dan dipasarkan bisa untuk digunakan sebagai penyubur tanaman sayuran, tanaman jamu dan bumbu di pekarangan,” ungkap Nasrulah, di acara workshop BUMDes Bina Warga, Rabu (11/3/2020).

Puluhan liter POC, sebut Nasrulah, akan dikemas dalam botol berukuran sekitar 150 mililiter. Pengaplikasian pupuk organik hasil fermentasi yang menghancurkan sampah itu bisa disiramkan pada media tanah. Sementara jenis pupuk padat bisa ditaburkan pada tanaman seperti pupuk kimia. Pupuk hasil olahan BUMDes Bina Warga dipastikan aman.