SP 2020 Diharapkan Ungkap Data Riil Kemiskinan di NTT
KUPANG – Kegiatan Sensus Penduduk (SP) 2020, yang digelar Badan Pusat Statistik (BPS), diharapkan bisa mengungkap data riil kondisi kemiskinan di Nusa Tengara Timur (NTT).
NTT saatini masih berada di urutan ketiga termiskin secara nasional. “Sensus penduduk ini harus bisa mengungkap data riil terkait kemiskinan. Misalnya, apakah ada keterkaitan penduduk miskin dengan jumlah anak,” kata Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, dalam pertemuan Kepala BPS Provinsi NTT, Darwis Sitorus, beserta jajarannya di Kantor Gubernur NTT di Kupang, Senin (24/2/2020).
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Laiskodat juga berkesempatan dipandu petugas BPS melakukan SP 2020 dengan sistem dalam jaringan (daring). Dengan harapan tersebut, Laiskodat mengajak BPS NTT untuk bersama-sama memerangi kemiskinan di daerahnya, dengan tidak hanya mendapat pengakuan dari aspek statistik semata. “Upaya penurunan angka kemiskinan tidak boleh hanya terarah pada statistik semata tetapi juga secara struktural,” tandasnya.
Dengan harapan tersebut, Gubernur Laiskodat meminta kepala BPS NTT bersama Staf Khusus Gubernur NTT Prof Dr. Daniel Komeo, serta kepala Bappelitbangda NTT, untuk menghitung bersama kondisi angka kemiskinan di NTT. Termasuk mengatur strategi yang tepat untuk menurunkannya.
Kepala BPS NTT, Darwis Sitorus mengemukakan, sejak SP secara daring diluncurkan pada 15 Februari 2020, timnya sudah turun ke berbagai kantor organisasi perangkat daerah, instansi vertikal, BUMN, dan BUMD. “Kami juga dimudahkan dengan dengan adanya instruksi dari gubernur yang ditujukan kepada para bupati dan wali kota, instansi vertikal dan BUMN seta BUMD untuk menyukseskan SP online ini,” katanya. (Ant)