Raiyah akan Lakukan Malam Mappacci Sebelum Naik Pelaminan
Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo
JAKARTA — Sebagai seorang wanita berdarah bugis, mappacci menjadi salah satu prosesi adat yang nyaris tidak bisa dilewatkan oleh Raiyah Chitra Caesaria, sebelum naik ke pelaminan bersama calon suaminya, Danny Rukmana.
Pimpinan Sanggar Tamalate, Hj Syarifah Noor Dg. Ngasseng mengungkapkan, secara umum mappacci merupakan sebuah ritual di mana calon pengantin baik perempuan maupun laki-laki diberkati dengan doa restu dari keluarga terdekatnya.
“Jadi doa restu dari keluarga dekat, khususnya keluarga yang telah berumah tangga, dan bisa menjadi contoh atau panutan. Bukan semata-mata karena materi, tapi lebih dari sisi kebahagiaannya,” ujar Hj. Syarifah, Jumat (14/2/2020) di Jakarta.
Sebagaimana namanya, mappacci berasal dari kata pacci yang artinya suci dan bersih. Prosesi ini diadakan dengan tujuan mensucikan diri seseorang sebelum mengarungi bahtera rumah tangga.
Beberapa benda yang dihadirkan sebagai perlengkapan cukup beragam. Semua perlengkapan tersebut merupakan simbol yang memiliki makna mendalam.
Pertama, sebuah bantal yang diletakkan di depan calon pengantin, yang memiliki makna penghormatan, martabat atau kemuliaan. Dalam bahasa Bugis berarti mappakalebbi.
Kedua, sarung sutera tujuh lembar yang disusun di atas bantal. Ini menyimbolkan akan sebuah harga diri.
Ketiga, pucuk daun pisang yang diletakkan di atas bantal yang melambangkan kehidupan yang berkesinambungan dan lestari
Keempat, sejumlah beras yang diisi di dalam sebuah piring sebagai simbol berkembang dengan baik.
Kelima, tai bani, patti atau lilin yang bermakna sebagai suluh penerang atau simbol kehidupan yang senantiasa rukun.