Pengembangan Wisata di Ketapang Terkendala Akses Jalan
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Pengembangan sejumlah objek wisata di desa Ketapang, Lampung Selatan, saat ini masih terkendala akses jalan yang masih berupa tanah. Terlebih pada musim penghujan, jalan menuju objek wisata sulit dilalui karena licin dan becek.
Madroi, Camat Kecamatan Ketapang, mencontohkan, objek wisata pantai Agro di dusun Sukabandar, Legundi, saat musim penghujan kerap sulit diakses, karena masih berupa tanah dan belum diaspal atau rabat beton.
Menurut Madroi, usulan dari desa setempat melalui musyawarah rencana pembangunan (Musrembang) telah disampaikan. Namun, usulan dari tingkat desa terkait aksesibilitas menuju objek wisata terkendala kepemilikan lahan. Sebagian akses jalan melintasi tanah milik pribadi, dan tidak diperbolehkan untuk dibangun.
“Selama belasan tahun, akses jalan ke pantai Agro, pantai Onaria atau sekarang Puri Dewata, pantai Ketapang, dibiarkan rusak dengan jalan tanah berlumpur, karena pemilik tidak memperbolehkan adanya pembuatan akses jalan,” terang Madroi, Minggu (16/2/2020).
Mantan Camat Candipuro itu juga menambahkan, telah melakukan koordinasi dengan desa dan pemilik lahan. Namun, hak untuk pengelolaan tanah pribadi berada pada pemilik.
Namun demikian, sebagian masyarakat di dekat objek wisata pantai, menurut Madroi melakukan perbaikan akses jalan secara swadaya. Akses jalan yang berlumpur saat penghujan sementara ditimbun memakai batu dan tanah padas.
Lokasi pantai Agro selain sebagai objek wisata menjadi potensi mencari kerang hijau, kerang putih dan budi daya rumput laut untuk peningkatan ekonomi masyarakat.
“Aksesibilitas yang bisa dibangun memiliki multifungsi sebagai sarana untuk wisata, jalan produksi dan mobilitas warga,” beber Madroi.