Lahan Serai Wangi Seluas Tiga Hektare di Gayo Lues Aceh Terbakar

Kebakaran lahan perkebunan yang ditanami serai wangi sekitar tiga hektare di Desa Bengkik, Kecamatan Blang Pegayon, Kabupaten Gayo Lues, Aceh, Selasa (4/2/2020) malam – Foto Ant

BANDA ACEH – Tiga hektare lahan serai wangi hangus terbakar di Desa Bengkik, Kecamatan Blang Pegayon, Kabupaten Gayo Lues, Aceh, Selasa (4/2/2020).

“Sekitar pukul 19.30 WIB, telah terjadi musibah kebakaran lahan perkebunan dengan tanaman serai wangi di Desa Bengkik, Gayo Lues,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Sunawardi, di Banda Aceh, Rabu (5/2/2020).

Petugas pemadam dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang mendapat informasi tersebut langsung dikerahkan. Petugas berupaya memadamkan dengan kekuatan dua armada mobil pemadam. Petugas tidak menemukan kesulitan menuju lokasi dan melakukan upaya pemadaman. Lahan tempat menanam serai wangi milik warga tersebut berada di tebing kawasan perbukitan.

Tanaman serai wangi, telah dikembangkan oleh petani setempat. Penanaman biasa dilakukan di sela-sela pohon pinus, yang ada di hampir seluruh wilayah Gayo Lues. Lokasi penanaman berada di ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut. Sebagian besar wilayahnya merupakan areal Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).

“Alhamdulillah, kebakaran ini cuma timbulkan dampak material saja berupa tiga hektare lahan. Untuk korban jiwa, korban terdampak maupun yang mengungsi kami nyatakan nihil. Api kebakaran lahan dapat langsung dipadamkan oleh petugas. Hingga kini polisi sedang melakukan penyelidikan sebab asal api,” jelas Sunawardi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi pekan ini menyebut, angin kencang yang memiliki kecepatan hingga 30 kilometer per jam, diprediksi berpotensi melanda sejumlah wilayah di Aceh termasuk Kota Banda Aceh. “Angin kencang berkisar antara 10 hingga 30 kilometer per-jam, karena ada low pressure (tekanan rendah) di Samudera Hindia,” ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Kelas I Stasiun Meteorologi Aceh Besar, Zakaria Ahmad, secara terpisah.

Lihat juga...