Kontraktor di Banyumas Pertanyakan Stok Limbah Plastik Untuk Aspal

Editor: Koko Triarko

“Masalahnya, kalau lelang pekerjaan sudah dilakukan dan kontrak sudah ditandatangani, kita terikat dengan jadwal waktu pelaksanaan. Sehingga jika bahan baku belum siap, akan berdampak pada pekerjaan kita di lapangan,” jelas Lutfi.

Hal senada juga disampaikan Ketua Asosiasi Bangunan Kontruksi Indonesia (Akbarindo) Kabupaten Banyumas, Titin Widiastuti. Menurutnya, ide untuk daur ulang sampah plastik menjadi campuran aspal bagus, namun harus diimbangi dengan kesiapan bahan baku. Sehingga program tersebut bisa dilaksanakan dengan tidak merugikan pihak mana pun.

“Bulan ini sudah masuk masa lelang, kemudian pengerjaan jalan dimulai bulan Maret, jangan sampai pada saat pelaksanaan proyek mengalami hambatan karena faktor bahan baku limbah plastik yang belum tersedia,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas, Irawadi mengatakan, hari ini pihaknya mengundang seluruh kontraktor di Banyumas untuk membahas tentang ketersediaan plastik cacah untuk campuran aspal hotmix.

Menurut Irawadi, Banyumas memiliki limbah sampah plastik yang sangat banyak. Sehingga para kontraktor tidak perlu mengkhawatirkan soal ketersediaan bahan baku. Hanya saja, yang saat ini sedang dipersiapkan adalah pengolahan limbah plastik cacah, yaitu dari mulai membersihkan, mencacah dan mengeringkan.

“Yang masih butuh waktu adalah pengolahan limbah plastiknya,  kalau bahan baku tersedia banyak. Sehingga untuk solusi awal, kemungkinan kita akan melaksanakan lelang pekerjaan yang disesuaikan dengan pengadaan plastik yang sudah tercacah,” kata Irawadi.

Lihat juga...