Dolar Bersinar, Didukung Kabar Baik Tentang Pengobatan Virus Corona
NEW YORK – Kurs dolar menguat terhadap safe-haven, yen Jepang dan franc Swiss, pada akhir perdagangan Rabu (5/2/2020) waktu setempat atau Kamis (6/2/2020) pagi WIB. Minat terhadap aset berisiko meningkat, didorong laporan tentang kemungkinan pengobatan untuk virus corona baru dari China, yang telah menyebabkan gangguan besar di kalangan bisnis global.
Mata uang AS juga mendapat dukungan dari laporan penggajian (payrolls) sektor swasta, yang kuat untuk Januari. Hal itu menunjukkan ekonomi terbesar di dunia itu berada di jalur pertumbuhan yang stabil. Namun, fokusnya tetap pada virus corona, dengan yen dan franc Swiss jatuh, setelah laporan berita mengatakan sebuah universitas China telah menemukan obat untuk mengobati orang yang terinfeksi. Sementara para peneliti di Inggris telah membuat terobosan signifikan dalam menemukan vaksin.
Pedagang-pedagang menggunakan berita utama untuk memburu aset-aset berisiko. “Ada beberapa optimisme tentang kemungkinan cara untuk mengobati gejala dari virus corona,” kata Erik Nelson, ahli strategi mata uang, di Wells Fargo Securities di New York.
Virus corona terbaru sejauh ini telah merenggut 490 nyawa. Sebagian besar di dalam dan sekitar pusat kota Wuhan, yang terkunci setelah menjadi tempat muncul akhir tahun lalu. Ada dua kematian di Filipina dan Hong Kong, keduanya setelah kunjungan ke Wuhan.
Investor secara keseluruhan berbesar hati, ketika bank sentral China menyuntikkan likuiditas substansial ke dalam sistem keuangan untuk melindungi kejatuhan ekonomi dari virus. “Tanggapan yang kami lihat dari otoritas China tidak mengejutkan. Mereka melakukan segala yang mereka bisa untuk meningkatkan kepercayaan investor dan terus terang kami mengharapkan lebih banyak pelaporan semacam ini,” kata Erik Bregar, kepala strategi valas di Exchange Bank of Canada di Toronto.