Dinkes Purbalingga Gencarkan ‘Foging’

Editor: Koko Triarko

PURBALINGGA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga melakukan foging di tujuh desa, setelah ditemukan adanya 33 warga yang terkena Demam Berdarah Dengue (DBD), dan satu di antaranya meninggal dunia.

Foging dilakukan di Desa Kutasari, Kecamatan Kutasari, Desa Sinduraja, Desa Sidareja dan Desa Selagara Kecamatan Kaligondang, kemudian Desa Dagan Baleraksa dan Desa Kalapucung, Kecamatan Bobotsari, serta Desa Cipaku di Kecamatan Mrebet.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga, Hanung Wikantono, mengatakan, foging dilakukan untuk menekan pertumbuhan nyamuk dewasa dan untuk pemberantasan jentik-jentik, warga diminta proaktif membersihkan lingkungan sekitar dan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga, Hanung Wikantono, di pendopo Purbalingga, Jumat (28/2/2020). -Foto: Hermiana E. Effendi

“Sejak awal Januari sudah ada 33 kasus DBD di Purbalingga, dan satu warga meninggal. Selain itu, delapan warga juga harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat DBD, karena itu kita lakukan foging,” terangnya, Jumat (28/2/2020).

Lebih lanjut Hanung menjelaskan, untuk Desa Kutasari, tercatat ada 9 warga yang terkena DBD, dan satu meninggal dunia karena terlambat mendapat pertolongan medis. Delapan warga lainnya yang dirawat di Puskesmas Kutasari sudah dirujuk ke RSUD Goetheng, karena kondisi pasien cukup parah.

Terkait perkembangan kasus DBD ini, menurut Hanung, pada awal tahun ini justru muncul wilayah baru yang terkena DBD, sementara untuk wilayah yang semua dinyatakan endemik DBD, justru belum ditemukan kasus. Tujuh desa yang dilakukan foging, semuanya bukan termasuk desa endemik DBD.

Lihat juga...