Cegah DBD, Puskesmas Ketapang Maksimalkan Peran Jumantik

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Sebanyak 4 kasus DBD di Desa Legundi menurutnya langsung ditangani. Berdasarkan penyelidikan epidemologi sebanyak 4 pasien terjangkit DBD saat ada warga yang ikut menunggu pasien di rumah sakit.

Setelah melalui pemeriksaan dan perawatan di Puskesmas 3 orang diperbolehkan pulang. Satu pasien bernama Lita Permata Sari masih dirawat karena trombositnya masih rendah.

Terkait peran jumantik, Mulkan, kepala desa Legundi menyebut mendukung upaya pencegahan DBD. Komitmen bersama sejumlah tokoh dan puskesmas membuat kader jumantik bisa bekerja dengan baik.

Mulkan, Kepala Desa Legundi Kecamatan Ketapang, Lamsel, saat ditemui terkait pembentukan kader jumantik, Jumat (7/2/2020) – Foto: Henk Widi

Ia juga telah mengimbau kepada sebanyak 9 kepala dusun di wilayahnya menunjuk jumantik. Selain itu desa dengan kepala keluarga (KK) 500 dan 1000 jiwa kesadaran masyarakat sangat penting mencegah DBD.

“Pelaksanaan kegiatan gotong royong, pola hidup bersih dan sehat terus dilakukan menghindari DBD,” cetus Mulkan.

Pemahaman masyarakat potensi munculnya penyakit DBD dari nyamuk akan meringankan tugas jumantik. Para petugas jumantik diakuinya akan dibekali dengan senter dan akan selalu mendata setiap rumah yang dinyatakan bebas jentik.

Pemeriksaan oleh petugas jumantik menghasilkan pemetaan angka bebas jentik (ABJ). Pemetaan AJB bertujuan melihat partisipasi masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Amran, salah satu warga mengaku komitmen yang dibentuk akan meningkatkan kesadaran masyarakat. Warga Dusun Suka Bandar itu menyebut penanganan DBD dengan fogging sekaligus menyadarkan warga untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Lihat juga...