Cegah DBD, Puskesmas Ketapang Maksimalkan Peran Jumantik

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Para kader jumantik menurutnya perlu mendapat dukungan dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda untuk berkomitmen membebaskan desa dari penyakit DBD.

Komitmen tersebut diakui Samsu Rizal telah dilakukan di sebanyak 3 desa dari sebanyak 17 desa yang ada di Lamsel. Sejumlah desa yang telah berkomitmen membentuk jumantik dan siap bebas DBD di 2020 meliputi Desa Pematang Pasir, Legundi dan Sri Pendowo.

Puluhan desa lain di Ketapang menurutnya telah memiliki kader jumantik yang telah dibentuk. Meski demikian penandatanganan komitmen dilakukan secara bergiliran.

“Keberadaan jumantik ditargetkan menyesuaikan jumlah dusun sehingga akan ada ratusan jumantik di satu kecamatan,” beber Samsu Rizal.

Pemaksimalan peran jumantik di setiap desa lanjut Samsu Rizal dituangkan dalam komitmen di setiap desa. Tiga komitmen yang disepakati di antaranya menyiapkan satu rumah satu jumantik, melaksanakan 4 M plus secara berkala, mengaktifkan kader jumantik melalui penyiapan sarana dalam pelaksanaan dan pengawasan jentik.

Sejumlah desa menurutnya bahkan ikut mendorong pemberian biaya operasional untuk kader jumantik.

Memasuki awal Februari Samsu Rizal menyebut dari sejumlah kasus DBD, pasien mendapat penanganan di Pusksmas rawat inap Ketapang. Sejumlah pasien yang harus mendapat penanganan lanjutan dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan lebih tinggi di RSUD Bob Bazaar Kalianda.

Pemeriksaan lanjutan pada lingkungan yang ditemukan warga terkena DBD dilakukan dalam sejumlah tahap.

“Kami kerahkan bidan desa, jumantik dan warga melakukan penyelidikan epidemologi dan saat ditemukan proses fogging juga dilakukan,” beber Samsu Rizal.

Lihat juga...