Buah Impor Berkurang, Pedagang Buah Lokal Untung

Editor: Makmun Hidayat

Semenjak pasokan buah impor sulit diperoleh, buah lokal mulai diminati konsumen. Jenis buah lokal yang kerap jadi pilihan menurutnya meliputi jeruk keprok, semangka, melon, salak pondoh dan buah segar lain. Buah jeruk keprok menurut Miskun dijual dengan harga mulai Rp15.000 hingga Rp20.000 per kilogram. Buah semangka Rp6.000 per kilogram, melon Rp8.000 per kilogram dan salak pondoh Rp8.000 per kilogram.

“Permintaan buah lokal dominan berasal dari warga yang melangsungkan hajatan, pesta atau untuk pembuatan es buah,” terang Miskun.

Kuwadi, warga Desa Kelaten Kecamatan Penengahan Lampung Selatan menjual buah lokal di tepi Jalinsum saat buah impor sulit diperoleh, Jumat (14/2/2020). -Foto: Henk Widi

Pedagang buah lain, Kuwadi menyebut berkurangnya buah impor tidak berpengaruh signifikan. Sebab selama ini ia menyiapkan stok buah lokal hasil budidaya petani di Lamsel. Jenis buah yang dijual meliputi jeruk keprok siam, melon dan semangka. Berbagai jenis buah yang dibutuhkan masyarakat dijual dengan harga terjangkau.

“Saya bahkan jarang menjual buah impor karena harganya mahal jadi lebih dominan menjual buah lokal,” tutur Kuwadi.

Tren konsumsi buah lokal menurutnya dengan kesadaran masyarakat menyiapkan makanan sehat. Konsumen menurutnya dominan ibu rumah tangga yang menyiapkan menu buah bagi keluarga. Sebab asupan makanan dari buah menjadi salah satu sumber pemenuhan gizi terutama bagi anak anak. Buah lokal yang diperoleh dengan harga terjangkau menurutnya ikut mendorong meningkatnya konsumsi buah lokal.

Senada dengan pedagang lain, Zubaidah, warga yang menjual pisang matang mengaku permintaan meningkat. Ia menyebut tidak mengetahui peningkatan permintaan buah berhubungan dengan buah impor yang sulit diperoleh atau tidak. Sebab selama ini ia tidak pernah membeli buah impor. Terlebih jenis buah pisang yang sebagian merupakan buab hasil perkebunan asal Lampung justru sebagian diekspor.

Lihat juga...