BNPB Ingin Indonesia Jadi Laboratorium Manajemen Kebencanaan
Editor: Makmun Hidayat
“Salah satu jenis pohon yang sangat istimewa untuk banteng tsunami yaitu palaka, pohon yang istimewa ini penyemaian terjadi secara alami. Masyarakat Seram telah mengetahui bagaimana melakukan pembibitan setelah ada proses penyemaian. BNPB telah membibitkan sekitar 20.000 batang pohon palaka,” ungkapnya.
Doni mengatakan dalam menghadapi bencana yang sangat penting yaitu perlu berpikir untuk ratusan tahun ke depan. Hal tersebut dilatarbelakangi bahwa Indonesia punya potensi bencana. Seperti gempa dan tsunami, BNPB mencatat 250 peristiwa terjadi dengan jumlah korban jiwa besar.
“Sementara itu, bencana yang datang silih berganti itu sejatinya dapat menjadi pembelajaran bagi Indonesia dan juga negara lain di Asia, terkait mitigasi dan penanganan bencana. Paradigma tentang kebencanaan harus dipahami secara kolektif bahwa bencana merupakan urusan bersama, dengan peran aktif dari kelima unsur Pentaheliks (pemerintah, akademisi, lembaga usaha, komunitas, dan media massa),” jelasnya.
Sehubungan dengan Adexco, BNPB dan Expoindo Kayanna Mandiri akan melaksanakan pameran konferensi terbesar di dunia terkait kebencanaan, yang merupakan upaya untuk menempatkan Indonesia sebagai pusat solusi kebencanaan di kawasan Asia.
Kegiatan yang mengusung tema ‘Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita’ akan diikuti oleh 300 exhibitor dengan memamerkan hulu dan hilir industri kebencanaan. Mulai dari disaster alarm dan warning system, fire protection equipment, power device, CCTV, hingga emergency and rescue equipment.