Banjir Paksa Petambak Udang Lakukan Panen Parsial
Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo
LAMPUNG — Sejumlah pembudidaya udang putih atau vaname pilih melakukan panen parsial untuk menghindari kerugian akibat luapan sungai Way Sekampung yang masih berpotensi kembali terjadi.

Husin, pekerja di tambak udang vaname di Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, Lampung Selatan (Lamsel) menyebutkan, panen dini dilakukan hindari kerugian.Tekhnik parsial dilakukan akibat tinggi permukaan luapan sungai Way Sekampung nyaris sama dengan ketinggian tambak. Proses pemompaan air dengan mesin sulit dilakukan dan solusi memanen, petambak mengerahkan para pemilik jala.
“Proses pemanenan parsial dilakukan agar udang vaname tidak hanyut oleh banjir yang berimbas kerugian bisa mencapai puluhan juta per petak tambak,” ungkap Husin saat ditemui Cendana News, Senin (3/2/2020).
Pada kondisi normal saat panen parsial, pertambak akan memilih udang yang layak jual dengan memiliki ukuran 70 atau size 70 hingga size 90. Udang dengan ukuran seperti itu sudah bisa dijual dengan harga Rp50.000 hingga Rp60.000 per kilogram.
Petambak lain bernama Widodo di Desa Bandar Agung menyebut area tambak di wilayah itu mencapai ratusan hektare. Tambak yang berpotensi terkena luapan banjir ada di bantaran sungai Way Sekampung atau di luar tanggul.
“Pada sejumlah tanggul ada pintu air atau dikenal dengan kelep, namun ada beberapa bagian yang berpotensi jebol,” tutur Widodo.
Pemompaan air dari area tambak bisa dilakukan saat saluran air surut. Sebab saat ketinggian saluran air sama dengan air tambak proses pengurasan sulit dilakukan. Panen parsial tanpa mengeringkan tambak menurut Widodo bisa menjadi solusi agar petambak masih bisa mendapat hasil.