Terkena Demam Berdarah, Harus Banyak Minum
Editor: Makmun Hidayat
Sementara gizi buruk paparnya, sebanyak 181 anak tetapi setelah ditangani kini tinggal 41 anak saja yang mengalami gizi buruk sedangkan balita kurus sejumlah 1.471 anak dari total balita yang ditimbang sebanyak 20.086 anak.
“Penyakit tidak menular hipertensi sebanyak 15.645 kasus, penyakit jantung koroner 298, stroke 409, asma 1.191 kasus. Masyarakat kita lebih banyak konsumsi beras dibandingkan umbi-umbian, kacang-kacangan dan pangan hewani,” terangnya.
Yaviani menambahkan, masih banyaknya masyarakat di Kabupaten Sikka yang menderita penyakit diakibatkan oleh penerapan gizi seimbang belum optimal yang diakibatkan oleh perilaku makan dan perilaku hidup bersih dan sehat masih belum dijalankan secara baik.
Agar bisa mengkonsumsi gizi seimbang sarannya, syukuri dan menikmati aneka ragam makanan, perbanyak makan sayuran dan cukup buah-buahan, biasakan mengkonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi serta biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok.
“Batasi mengonsumsi makanan manis, asin dan berlemak, biasakan minum air putih yang cukup dan aman serta biasakan membaca label pada kemasan pangan. Selain itu, cuci tangan pakai sabun di air bersih yang mengalir dan lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal,” sarannya.
Sementara itu Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, saat memberikan sambutan kepada peserta seminar gizi meminta agar semua masyarakat harus mempromosikan tentang gizi kepada siapa pun.
Bahkan Robi sapaannya, berharap agar pegiat media sosial untuk ikut serta mempromosikan tentang gizi kepada masyarakat. “Mari kita semua mempromosikan tentang gizi termasuk mempromosikannya di media sosial,” harapnya.