Terkena Demam Berdarah, Harus Banyak Minum

Editor: Makmun Hidayat

 MAUMERE — Meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyebabkan ditetapkannya daerah ini berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD setelah dua anak meninggal dunia.

Meningkatnya penderita demam berdarah dimana sebagian besar penderitanya merupakan anak-anak memerlukan perhatian khusus ibu-ibu rumah tangga agar tidak panik saat anaknya terkena penyakit ini.

“Saat anak terkena demam berdarah intinya jangan panik. Kenali tanda-tanda kegawatan agar bisa tepat dalam penanganan pertama sebelum berobat ke fasilitas kesehatan,” kata Yaviani Margaretis, SGz, MKes ahli gizi dari Dinas Kesehatan Pemkab Sikka, Jumat (24/1/2020).

Dikatakan Yaviani, para ibu harus tahu gejala penyakit demam berdarah seperti tidak ada nafsu makan dan minum pada anak, mau tidur terus dan mengalami pendarahan.

Dirinya menyarankan, kalau anak panas jangan disuruh tidur lalu ditutup dengan kain tapi kompres dengan air panas di dahi serta di lipatan ketiak dan paha agar panas di tubuh bisa turun sebelum dibawa ke fasilitas kesehatan.

“Demam berdarah tidak ada obat tapi intinya masukan cairan ke dalam tubuh, harus banyak minum minimal  tiap setengah jam. Air kelapa bagus juga diminum sebanyak mungkin sebab banyak ion serta anak terus dikasih ASI,” pesannya.

Yaviani juga memaparkan di Kabupaten Sikka 36,1 persen angka stunting tahun 2018 tetapi tahun 2019 turun menjadi 25 persen atau sebanyak  4.063 anak dari 16.034 anak di daerah ini.

Para peserta seminar tentang gizi di aula Sikka Convention Center (SCC) kota Maumere, Kabupaten Sikka, Jumat (24/1/2020). -Foto: Ebed de Rosary
Lihat juga...