Sudin Dukcapil Jaksel Sudah Mengganti 546 Dokumen Kependudukan Korban Banjir

Kasudin Dukcapil Jakarta Selatan, Abdul Haris, memperlihatkan amplop berisi paket KTP elektronik milik korban banjir yang baru tiba di posko layanan penggantian dokumen kependudukan korban banjir di Kemang Selatan X A, Jakarta Selatan – Foto Ant

JAKARTA – Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Administrasi Jakarta Selatan (Jaksel), memberikan layanan penggantian dokumen kependudukan bagi korban banjir di 10 kecamatan wilayahnya.

Total sudah ada 546 dokumen kependudukan yang telah diganti. “Data per Sabtu (4/1/2020) total keseluruh ada 546 dokumen kependudukan milik korban banjir yang sudah kita ganti,” kata Kepala Sudin Dukcapil Jaksel, Abdul Haris, Minggu (5/1/2020).

Penggantian dokumen terbanyak adalah Kartu Keluarga (KK), sebanyak 253 lembar. Disusul KTP elekrtonik sebanyak 176 keping, lalu akta kelahiran sebanyak tujuh lembar, dan akta kematian satu lembar, Suket (Surat Keterangan) pengganti KTP Elektronik sebanyak satu lembar. “Ada juga yang minta pergantian akta cerai satu orang di Kecamatan Pancoran,” ungkap Haris.

Haris mengatakan, sejak Jumat (3/1/2020) Sudin Dukcapil Jaksel sudah memberikan layanan penggantian dokumen kependudukan bagi warga korban banjir. Layanan diberikan dengan cara jemput bola. Petugas turun ke lapangan mendatangi warga terdampak banjir. “Ini kalau kita kasih judul layanan kasih sayang buat para korban banjir berupa pelayanan penggantian dokumen kependudukan yang rusak atau hilang akibat banjir,” kata Haris.

Menurutnya, ada 43 titik lokasi yang disasar petugas untuk memberikan layanan penggantian dokumen kependudukan, yang rusak atau hilang diterjang banjir. Hari pertama, petugas mendata jumlah warga yang dokumennya rusak atau hilang, hari kedua petugas datang menyerahkan dokumen pengganti kepada warga.

Sudin Dukcapil Jakarta Selatan masih membuka layanan penggantian tersebut sampai seluruh warga terdampak terlayani. Haris menyebut, gerak cepat dilakukan untuk mencetak KTP elektronik maupun KK milik warga yang rusak. Sehari sudah bisa langsung diserahkan. “Kita memang gerak cepat, misalnya hari ini warga lapor kehilangan KTP, lalu Datanya kita kirim via whatsapp ke petugas Carakan di kantor yang langsung mencetak KTP maupun KK,” kata Haris.

Lihat juga...