Perbaikan Jembatan Penghubung Jadi Prioritas Pascabanjir di Lebak
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Dalam kesempatan itu dia juga menyebut bahwa pemerintah masih terus melakukan pendataan kerusakan seperti jumlah masjid, madrasah, dan pondok pesantren. Sampai sekarang data tersebut belum diketahui.
“Jadi kami belum bisa merinci secara keseluruhan jumlah total kerugian akibat bencana banjir yang melanda di Kabupaten Lebak di enam kecamatan. Pastinya masih terus dilakukan penghimpunan,” tukasnya.
Dia menyebut bahwa bencana banjir bandang di wilayah Lebak di 30 desa pada enam kecamatan meluluhlantakkan pemukiman warga yang terdata ada 1.410 rumah yang rusak berat, 521 terendam dan 1.226 rumah warga yang hanyut dengan total 3.227 KK.
Menurutnya saat ini Kabupaten Lebak masih dalam status Tanggap Darurat hingga 14 Januari 2020. Dia memastikan bahwa pelayanan terus berjalan maksimal dengan sistem bergilir melalui Pokja.
Begitupun untuk kebutuhan logistik bagi warga terdampak banjir terpenuhi dengan maksimal. Bantuan kemanusiaan dari berbagai instansi, organisasi, yayasan atau perorangan terus mengalir.
“Kita bersyukur karena posko pengungsian tidak banyak terpisah, ada beberapa jadi kita mudah menyalurkannya,” ucapnya berterima kasih atas perhatian dari semua pihak atas musibah bencana di Lebak.