Penanganan Banjir di Konawe Utara Jadi Percontohan Nasional
“Karya-karya ini terlaksana atas dukungan masyarakat. Terimakasih dukungan masyarakat semua yang terlibat penanganan banjir di Konawe Utara. Kelak menjadi inspirasi bagi masyarakat agar makin tangguh dalam menghadapi setiap bencana,” tandasnya.
Bupati Konawe Utara, Ruksamin menyebut, kerugian materi yang diakibatkan banjir di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara pada Juni 2019 mencapai lebih dari Rp674,8 miliar. “Meskipun banyak rumah penduduk yang terkena dampak banjir, tetapi tidak ada korban jiwa,” kata Ruksamin.
Kerugian terbesar akibat banjir tersebut adalah rusaknya jembatan, jalan, jaringan listrik yang mencapai Rp436,96 miliar. Selain itu, ada empat jembatan yang hanyut dan empat unit jembatan tidak bisa diakses. Bahkan, jembatan yang menghubungkan Sultra dengan Sulteng sempat terputus.
Selain itu, ada pula 370 unit rumah penduduk yang hanyut dan 1.962 unit terendam air, kerugian akibat itu ditaksir mencapai Rp66,4 miliar. Kemudian, kerugian untuk sarana dan prasarana pendidikan ditaksir mencapai Rp18,9 miliar lebih. Dengan rincian, kerugian pada 14 Sekolah Dasar, lima unit SMP, satu unit SMA, TK sebanyak 17 unit, dan PKBM satu unit.
Sementara untuk sarana dan prasarana kesehatan yang terdampak banjir ada empat unit puskesmas, empat puskesmas pembantu, satu unit gudang obat, dan satu unit polindes. Kerugiannya akibatnya diperkirakan mencapai Rp2,49 miliar. Kerugian pertanian mencapai Rp43 miliar dan perkebunan mencapai Rp76,9 miliar. Sementara lahan yang terdampak banjir yaitu sawah 970,3 hektare, jagung 83,5 hektare, lainnya 11 hektare, dan kerugian tambak Rp27,4 miliar. Untuk kerugian koperasi dan UMKM Rp2,1 miliar, perdagangan Rp600 juta, lingkungan hidup Rp7,8 miliar, pangan Rp306 juta, serta pemerintahan desa Rp4,67 miliar.(Ant)