LPJ Anggaran Induk Cabang Olahraga Mengecewakan

Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S. Dewa Broto, saat menghadiri rapat di Komisi X DPR, yang melibatkan Kemenpora, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Komite Olimpiade Indonesia (KOI), dan Pemerintah Provinsi Papua di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (13/11/2019) – Foto Ant

JAKARTA – Kondisi Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) penggunaan anggaran oleh induk cabang olahraga di 2019 dinilai mengecewakan. Hal itu hasil dari sampling pemeriksaan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.

“Tanpa mengurangi rasa hormat kepada para cabor, kemarin sudah secara random memeriksa enam hingga tujuh LPJ cabor. Ternyata hasilnya kurang menggembirakan,” ungkap Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Gatot S. Dewa Broto, Kamis (23/1/2020).

Kendati demikian, Gatot enggan merinci lebih jauh cabang olahraga apa saja yang masih belum patuh dalam penyusunan LPJ anggaran. Namun, semua induk cabang olahraga telah menyerahkan laporan penggunaan anggaran.

Hasil pemeriksaan disebut Gatot, masih menemukan keberadaan LPJ yang masih kurang lengkap, baik secara administrasi maupun ketidaksesuaian penggunaan anggaran. Banyak ditemukan beberapa kejanggalan di LPJ yang diserahkan kepada Kemenpora. Seperti salah satu induk cabang olahraga, yang dalam laporannya tertulis melaksanakan try out ke daerah tertentu. Namun tenyata, tanpa sepengetahuan Kemenpora, dana tersebut justru dipakai untuk kegiatan lain.

Hal tersebut ditegaskan Gatot tak sepantasnya terjadi. Apalagi Kemenpora diklaimnya rutin menyosialisasikan perihal proses penyusunan dan pentingnya LPJ kepada cabang olahraga. “Kami rutin sosialisasi dengan para cabor, cuma kadang yang hadir bukan orang keuangan PB melainkan pelatih,” katanya.

Gatot mengklaim sudah mempertemukan beberapa perwakilan induk cabang olahraga dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada Minggu (19/1/2020) lalu. Hasil LPJ 2019 disebutnya, akan menjadi penilaian Kemenpora dalam pengucuran anggaran berikutnya. Gatot menilai, kejadian seperti ini bisa saja berdampak pada pengurangan dana untuk cabang olahraga. “Ada juga berpotensi itu, kami bisa lakukan pengurangan seperti yang kami lakukan kepada KONI. Artinya, kami akan bertindak tegas,” tuturnya. (Ant)

Lihat juga...