Kurangi Sampah, Warga Lamsel Hasilkan Rumput Laut Melimpah

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Selain memanfaatkan botol bekas air mineral, Amran Hadi juga memanfaatkan ban bekas. Sebagai ketua kelompok Sinar Semendo yang menaungi pembudidaya rumput laut dan kerang hijau ia menganjurkan warga memanfaatkan barang bekas.

Meski barang bekas, ban yang sudah tidak terpakai bisa dimanfaatkan untuk media tumbuh kerang hijau (Perna viridis).

“Satu ban bekas bisa menjadi lokasi berkembang biak sekitar dua puluh kilogram kerang hijau jadi sangat menguntungkan,” beber Amran Hadi.

Pemanfaatan sampah botol plastik sebagai pelampung memberikan hasil rumput laut bagi Amran Hadi, pembudidaya rumput laut di Desa Legundi Kecamatan Ketapang Lampung Selatan, Rabu (22/1//2020) – Foto: Henk Widi

Dikalkukasikan harga satu ban bekas Rp10.000 saja ia bisa mendapatkan hasil Rp200 ribu pada satu ban.

Ia mengaku membudidayakan kerang hijau pada sebanyak 7.000 tonggak atau sebanyak 14.000 lingkaran ban bekas. Dijual seharga Rp10.000 per kilogram dan bisa dipanen setiap enam bulan ia bisa menghasilkan puluhan juta dari budidaya kerang hijau.

Pemanfaatan ban bekas menurutnya jadi solusi setelah sebelumnya sistem rakit diterapkan. Sistem rakit dari Kementerian Kelautan dan Perikanan memanfaatkan drum plastik dan bambu. Namun tingkat keawetan rakit bambu lebih singkat dibandingkan ban bekas.

Pemanfaatan ban bekas sekaligus menjadi cara menghindari barang bekas tersebut dibuang tanpa dimanfaatkan. Sebab dengan pemanfaatan tepat guna barang bekas menopang ekonomi warga Desa Legundi.

Lihat juga...