Kurangi Sampah, Warga Lamsel Hasilkan Rumput Laut Melimpah

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Sampah perairan laut jenis plastik berupa botol air mineral kerap ditemukan nelayan pesisir timur Lampung Selatan (Lamsel). Jenis sampah plastik botol air minum kemasan kerap hasil kiriman dari sungai yang banjir.

Sanuri, warga Dusun Suka Bandar, Desa Legundi, Kecamatan Ketapang menyebut mengumpulkan sampah botol plastik hingga puluhan saat musim penghujan.

Sanuri, pembudidaya rumput laut memanfaatkan botol bekas air minum yang tidak terpakai sebagai pelampung jalur budidaya rumput laut sekaligus mengurangi sampah plastik di perairan, Rabu (22/1/2020) – Foto: Henk Widi

Arus laut dan banjir membawa sampah botol plastik yang mengapung di laut memberi keuntungan. Selain laut menjadi bersih usai pengambilan sampah, ia memanfaatkan botol plastik untuk pelampung.

Rangkaian botol plastik yang ditali memakai tambang berfungsi sebagai media tanam rumput laut. Rumput laut jenis rumput laut putih atau spinosum (Eucheuma spinosum) ditanam dengan sistem jalur.

Metode pemanfaatan botol plastik bekas menurutnya berasal dari pengalaman budidaya selama belasan tahun. Sebab sebelumnya pembudidaya memanfaatkan pelampung dari styrofoam, pelampung pabrikan dengan harga relatif mahal.

Pemanfaatan botol plastik bekas sekaligus menjadi solusi pengurangan sampah di perairan dan daratan. Sebab sebagian sampah di daratan bisa dimanfaatkan untuk media pelampung.

“Saat menemukan sampah botol plastik di tepi jalan, di tempat pembuangan sampah bisa kami gunakan untuk pelampung jalur yang panjangnya bisa mencapai lima puluh meter jadi bisa menghemat,” ungkap Sanuri saat ditemui Cendana News, Rabu (22/1/2020).

Lihat juga...