Kasus DBD Muncul di Pulau Rimau Balak Lamsel

Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

LAMPUNG — Musim penghujan dengan potensi genangan air pada sejumlah tempat berimbas munculnya kasus demam berdarah dengue (DBD) di Pulau Rimau Balak, Kecamatan Ketapang,Lampung Selatan (Lamsel). Satu orang bernama Sardi (17) harus dirawat karena sementara 6 lainnya masih dugaan (suspect).

Desi Novita, bidan Desa Sumur yang ada  menyebutkan,  pihaknya telah melakukan upaya pencegahan DBD melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan Penyelidikan Epidemologis (PE). Langkah yang dilakukan dengan melakukan pemeriksaan sejumlah ember, bak mandi, genangan air di rumah warga.

Bidan Desi Novita menyebut warga yang selama ini kesulitan air di pulau Rimau Balak kerap memanfaatkan bak untuk menampung air hujan. Namun bak yang tidak ditutup, jarang dikuras menjadi lokasi berkembangbiak nyamuk Aedes aegypti.

“Setelah dilakukan penyelidikan epidemologis pada rumah warga yang masih dirawat karena DBD ada genangan air di ember yang dipakai untuk menanam kangkung, jentik nyamuknya banyak sehingga harus dibuang,” ungkap bidan Desi Novita saat dikonfirmasi Cendana News, Jumat (17/1/2020)

Sebagian kader Posyandu di pulau tersebut diakuinya sekaligus telah dilatih menjadi kader juru pemantau jentik (jumantik). Sebab tugas jumantik sekaligus melakukan proses PSN di setiap rumah.

“Selain kader Posyandu, warga juga dianjurkan menjadi kader jumantik bagi rumah masing masing menghindari penyebaran virus DBD,” ungkap Desi Novita.

Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Ketapang, Samsu Rizal menyebutkan, sejumlah langkah telah dilakukan untuk memutus mata rantai nyamuk aedes aegypti. Puskesmas menurutnya gencar melakukan sosialisasi ke sebanyak 17 desa yang ada di kecamatan Ketapang. Total di wilayah tersebut ada sebanyak 20 kasus DBD, 7 di antaranya berada di pulau Rimau Balak.

Lihat juga...