Harga Kopra di Sulut Sentuh Rp8.000 Perkilo
MANADO – Di awal 2020, harga kopra di Sulawesi Utara (Sulut) menyentuh angka Rp8.000 per kilogram. Sebelumnya, harga kopra sempat terpuruk di tahun sebelumnya, sempat hanya dihargai Rp4.000 hingga Rp4.500 per kilogram.
“Harga seperti ini (Rp8.000 per kilogram) membuat petani kelapa di Sulut bisa tersenyum dan bersemangat lagi,” sebut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Edwin Kindangen, Rabu (8/1/2020).
Naiknya harga kopra dikarenakan adanya intervensi dari Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven OE Kandouw. Ketika harga korpra anjlok, Pemprov Sulut tidak tinggal diam, namun terus mencari solusi mengatasi persoalan itu. Salah satunya dengan mengumpulkan pihak pembeli, yang telah dilakukan pada 2018 lalu. Pemerintah daerah meminta perusahaan membeli kopra petani dengan harga yang layak. Saat itu, pihak perusahaan berani membeli kopra dikisaran harga Rp5.000 per kilogram.
Harga tersebut diberikan untuk kopra dengan kualitas baik. Dampaknya, harga kopra kemudian terus membaik hingga sekarang. “Dari harga di kisaran Rp5.000 per kilogram, ternyata terus merangkak naik, dan hingga di awal 2020 harga di tingkat petani telah menembus Rp8.000 per kilogram,” ujarnya.
Pemprov Sulut, melakukan upaya lain dengan mengembangkan industri minyak goreng kelapa skala kelompok tani. Hal itu dilakukan dengan pemberian bantuan mesin produksi. “Tak dapat dipungkiri, naiknya harga kopra menguntungkan sektor perekonomian Sulut khususnya petani kelapa. Kami terus berharap keadaan ini dapat bertahan bahkan bisa terus naik,” tandasnya.
Saat ini pemerintah daerah berharap, kelompok petani kelapa di kabupaten dan kota di Sulut terus berinovasi, mengolah berbagai produk turunan kelapa selain menjadi kopra. “Produk turunan kelapa jika diolah dengan baik akan bernilai ekonomi tinggi, upaya seperti ini juga meningkatkan perekonomian daerah,” tandasnya. (Ant)