Antisipasi Cuaca Buruk, Operasi TMC Diintensifkan
Hasil operasi itu menunjukkan tren penurunan curah hujan yang signifikan. Operasio TMC pernah juga dilakukan untuk mengurangi dampak ancaman banjir Jakarta. Selain untuk penanggulangan banjir, TMC juga dapat digunakan untuk keperluan lain antara lain pencegahan bencana kekeringan, mengantisipasi gagal panen, penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, hingga mengisi debit air di waduk untuk keperluan pembangkit listrik tenaga air.
Sebelumnya, beredar luas peringatan mengenai cuaca ekstrem di Jakarta pada 12 Januari 2019. Warning diberikan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), dan menjadi viral. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, hujan lebat masih berpotensi terjadi di wilayah Jabodetabek pada 9-12 Januari 2020.
Namun demikian, cuaca tidak seekstrem hujan yang terjadi pada 1 Januari lalu. “Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti angin kencang, genangan, banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, dan jalan licin,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, R Mulyono R Prabowo.
Hasil analisis dinamika atmosfer menunjukkan, adanya aktivitas monsun Asia yang masih signifikan. Serta adanya gelombang atmosfer (MJO) yang masih aktif di wilayah Indonesia. Sedangkan pada 11-12 Januari 2020 secara umum, kondisi hujan di wilayah Jabodetabek relatif berkurang dibandingkan dengan periode tanggal sebelumnya. Hujan dengan intensitas ringan-sedang masih dapat terjadi terutama di wilayah Bogor, Depok, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Bekasi, dan Tangerang. (Ant)