PM Irak Kutuk Serangan AS Terhadap Pangkalan Milisi

Mereka juga menuntut perombakan sistem politik yang korup dan membuat sebagian besar rakyat Irak berada dalam garis kemiskinan.

Sekitar 400 orang di Basra memprotes serangan itu dan melakukan demonstrasi mendukung milisi.

Hak Alami

Seorang pemimpin milisi terkemuka bersumpah akan membalas dendam terhadap pasukan AS di Irak.

“Balasan kami akan sangat keras terhadap pasukan Amerika Serikat di Irak,” komandan senior Jamal Jaafar Ibrahimi, juga dikenal sebagai Abu Mahdi al-Mohandes, mengatakan pada Minggu.

Mohandes adalah komandan senior Pasukan Mobilisasi (PMF) Irak, organisasi paramiliter yang sebagian besar terdiri dari milisi Syiah yang didukung Iran yang diintegrasikan ke dalam angkatan bersenjata Irak.

Dia juga salah satu sekutu Iran yang paling kuat di Irak dan sebelumnya memimpin Kataib Hizbullah, yang dia dirikan.

Pernyataan Mohandes disambut positif oleh para pendukung Iran.

“Membalas dan merespons kejahatan ini adalah hak alami bangsa Irak dan kelompok-kelompok yang membela Irak,” ujar Korps Pengawal Revolusi Islam, yang melatih beberapa milisi Irak termasuk Kataib Hizbullah.

Sumber-sumber keamanan Irak mengatakan pasukan AS di Irak utara meningkatkan keamanan.

Pemerintah Irak akan mengumumkan posisi resminya hari Senin, kata Abdul Mahdi.

Serangan Brutal

Pasukan Mobilisasi Irak mendukung pasukan keamanan Irak selama pertempuran mereka untuk merebut kembali sepertiga negara itu dari ISIS.

Mereka kemudian secara resmi diintegrasikan ke dalam struktur keamanan resmi Irak dan menggunakan pengaruh politik besar-besaran.

Selain itu, Aliansi Fatih Irak, sebuah blok politik yang mewakili milisi yang memegang jumlah kursi terbesar kedua di parlemen, mengutuk serangan udara.

Lihat juga...