Pemprov DKI Dukung Penerapan ETLE di Wilayah Jakarta

Editor: Makmun Hidayat

“Tapi ini semua hanya bisa terjadi jika kendaraan umumnya bisa melintas dengan leluasa. Ketika publik pindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum, naik angkot pindah ke Transjakarta, tapi Transjakarta-nya tidak bisa bergerak dengan lancar, maka orang berpikir buat apa saya naik kendaraan umum kalau kecepatannya sama dengan naik kendaraan pribadi,” imbuhnya.

Dengan adanya kolaborasi ETLE ini di setiap rute-rute TransJakarta berdampak sangat positif pada peningkatan jumlah penumpang kendaraan umum.

“Karena itu, adanya kolaborasi ETLE di rute-rute Transjakarta berdampak amat positif pada peningkatan jumlah penumpang kendaraan umum,” sambungnya.

Anies kemudian menerangkan program ETLE ini bukan hanya meningkatkan pengguna kendaraan umum, tetapi juga akan meningkatkan interaksi antar masyarakat.

“kita berharap Jakarta nanti menjadi contoh. Karena alhamdulillah, Jakarta saat ini dinobatkan menjadi 1 dari 3 kota dengan perbaikan transportasi terbaik di dunia. Saya ingin sampaikan bahwa, kerja bersama kita menunjukkan hasil yang boleh kita banggakan. Dan mari kita tunjukkan bahwa di Ibu Kota kita ini, kita bisa melakukan transformasi atas mobilitas penduduk kita. Dan kalau itu dilakukan, mudah-mudahan jadi inspirasi bagi kota lain dan negara-negara lain di dunia,” jelasnya.

Dia menjelaskan data penggunaan kendaraan umum tahun 2017 sampai 2019 mencapai 338.000 perhari. Jumlah ini meningkat pada 2019, yang mencapai sekitar 700.000 per hari.

“Penurunan kita drastis dengan adanya ETLE transportasi bisa leluasa bergerak dan yang tak kalah penting buat orang bebas berinteraksi jika menggunakan kendaraan umum,” kata Anies.

Lihat juga...