Pembudidaya Ikan Persiapkan Stok untuk Penuhi Permintaan Nataru
Editor: Makmun Hidayat
Pemilik kolam lain, Daniel yang memelihara ikan lele mutiara juga memilih menunda menjual ikan. Pesanan yang masih rutin dilayani merupakan pemilik usaha pecel lele dan warung makan. Kebutuhan untuk usaha pecel lele menurutnya per kilogram rata-rata berisi sebanyak 8 hingga 10 ekor ikan. Prediksi permintaan ikan lele saat Nataru membuat ia menyiapkan stok pada kolam khusus dengan waring.
“Ikan yang sudah melebihi ukuran konsumsi pecel lele disortir khusus untuk konsumen pada saat Nataru,” beber Daniel.
Daniel menyebut menunda penjualan ikan lele akibat sulit mendapatkan bibit. Ia akan menghabiskan stok ikan miliknya dengan jumlah sekitar 8 kuintal saat Natal dan Tahun Baru. Sebab sesuai prediksi awal tahun 2020 hujan mulai akan turun dan bisa digunakan untuk budidaya ikan. Selama kemarau ia memanfaatkan sungai kecil yang dibendung dan memakai sumur bor.
Ikan lele yang telah disortir menurut Daniel kerap dijadikan olahan manggut lele atau dibakar. Ikan yang disortir sebagian ditimbang per kilogram mencapai 4 hingga 5 ekor. Ia menjual ikan lele mutiara semula seharga Rp20.000 perkilogram. Namun saat ikan lele sulit diperoleh ia menjual ikan lele seharga Rp25.000 perkilogram. Kebutuhan ikan lele yang diprediksi meningkat saat Nataru menjadi peluang baginya meraup untung.
Selama masa menunggu ikan akan dijual, Daniel menyebut mulai mengurangi pemberian pakan pelet. Dibantu pekerja pakan yang diberikan untuk ikan lele diantaranya cacahan daun singkong,pepaya dan talas. Pengurangan pemberian pakan pelet disebutnya agar biaya produksi bisa ditekan. Setelah ikan habis terjual pada akhir Desember ia berencana mengeringkan kolam untuk budidaya awal tahun.