Pemasangan WIM di Gerbang Tol Bakauheni Selatan Untungkan Usaha Kuliner

Editor: Makmun Hidayat

Pemilik usaha warung makan lain bernama Suminah menyambut positif pemasangan alat WIM. Sebab selama belum ada kebijakan tersebut semua kendaraan jenis truk,bus asal pulau Jawa memilih melintas di jalan tol. Keberadaan portal alat WIM memberi kesempatan bagi pengurus jasa ekspedisi memberi uang jalan,uang makan sembari beristirahat di warung.

“Selama hampir satu tahun beroperasi hanya kendaraan pribadi melintas di Jalinsum karena memilih tol,kini sudah kembali normal seperti sebelum tol beroperasi,” beber Suminah.

Sejumlah kendaraan truk ekspedisi yang singgah membuat ia mulai menyediakan stok nasi dan sayur lebih banyak. Sebelumnya dalam sehari ia hanya bisa menjual sekitar 300 porsi nasi bungkus. Kini semenjak kendaraan ekspedisi melintas di Jalinsum sehari bisa menjual 400 porsi.

Omzet akan semakin bertambah jelang angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Sebab volume kendaraan pengangkut kebutuhan pokok bertambah.

Herman, salah satu pengemudi truk ekspedisi menyebut usai turun dari kapal di pelabuhan Bakauheni,ia tidak bisa masuk ke gerbang tol Bakauheni Selatan. Pemasangan alat WIM di gerbang Bakauheni Selatan ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar telah disosisialisasikan pada akses keluar Pelabuhan Bakauheni.

“Petugas tol mengarahkan kami ke Jalinsum dan bisa masuk ke tol di gerbang Bakauheni Utara,” beber Herman.

Meski demikian pengalihan arus kendaraan ke Jalinsum membuat ia bisa beristirahat. Sejumlah warung makan berkonsep serba sepuluh ribu (Serbu) menjadi pilihan. Selain menghemat uang makan, ia bisa melakukan pengisian bakar minyak. Sebelum memasuki gerbang tol Bakauheni Utara ia bisa membeli BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di KM 1 dab KM 3,5 Bakauheni.

Lihat juga...