Menag Optimis Kuota Haji Indonesia 2020 Jadi 231 Ribu

Editor: Makmun Hidayat

Salah satu upaya dilakukan adalah membangun 60 ribu toilet bertingkat dalam rentang dua tahun.  “Itu bukan jumlah yang tanggung-tanggung. Kelihatannya toilet yang ada akan dibongkar lalu ditinggikan,” sambungnya.

Selain itu ada penambahan fasilitas layanan fast track. Selama ini layanan itu hanya diberikan kepada 70 ribu jemaah haji Indonesia dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.

Dia mengaku awalnya mengusulkan agar layanan yang sama bisa dilakukan di seluruh embarkasi. Namun, pihak Saudi baru bisa menambah untuk satu embarkasi saja. “Tahun depan, Saudi setuju untuk menambah layanan fast track di embarkasi Surabaya,” jelasnya.

Selain fast track, Saudi juga akan menambah layanan Iyab saat pemulangan jemaah dari Arab Saudi ke Indonesia. Tahun 1440H, maskapai Saudi menerapkan Program Iyab untuk sekitar 48 kloter jemaah haji Indonesia.

Melalui program ini, ketika jemaah meninggalkan bandara di Jeddah atau Madinah ke Tanah Air, jemaah tidak melakukan proses ke imigrasian seperti perekaman biometrik, sidik jari dan lainnya. Setibanya di bandara, jemaah bisa langsung masuk pesawat.

“Iyab tahun lalu hanya untuk 48 kloter. Jemaah puas karena merasa diperlakukan seperti VIP. Kita minta diperbanyak. Pihak Saudi sedang mempertimbangkan agar ini bisa diperbanyak,” paparnya.

Terkait visa berbayar sebesar SAR300, Menag menjelaskan bahwa itu sudah menjadi kebijakan Pemerintah Saudi. Visa tersebut sudah diberlakukan bagi semua orang yang akan masuk ke Saudi, termasuk bagi jemaah haji.

“Kami sudah minta agar itu ditunda pemberlakuannya dan agar petugas dibebaskan, tapi katanya itu sudah menjadi keputusan mereka,” tutupnya.

Lihat juga...