Memahami Pergeseran Medan Magnetik Bumi

Editor: Makmun Hidayat

Ia menjelaskan, berkurangnya jumlah gempa yang terjadi jika kutub saling berhimpit adalah karena tidak ada gap antara kutub magnetik bumi dengan kutub bumi yang sebenarnya.

“Kalau biasanya saat ada gap sekitar 200 km maka gerakannya akan miring atau slicing, sehingga gerakan tektonik lempeng  bisa bergerak ke semua arah. Tapi jika kutub berhimpit atau jika jaraknya hanya 10 hingga 20 km, maka gerak tektonik lempeng hanya akan bergerak ke arah utara selatan saja,” ujarnya lebih lanjut.

Terkait dengan terjadinya kiamat, Suaidi menjelaskan secara saintis, kiamat itu bisa dianalogikan dengan kejadian polar shifting.

Polar shifting ini maksudnya ada pergantian kutub, dari utara ke selatan dan selatan ke utara. Jika terjadi dalam waktu yang cepat maka akan menyebabkan gerakan lempeng yang signifikan dan berakibat akan meletusnya gunung api dan gempa bumi. Kalau ditanya, apakah bisa memusnahkan manusia, ya itu mungkin saja,” ucapnya.

Ia memberikan contoh polar shifting ada pada film 2012, dimana dalam film itu dinyatakan ada pergeseran kutub dari area kutub ke ekuator.

“Tapi polar shifting ini bukan terjadi serta merta. Ada kaitannya dengan munculnya medan magnet dari luar bumi. Misalnya jika ada bintang yang memiliki medan magnet besar yang melewati bumi. Nah itu bisa,” pungkasnya.

Lihat juga...