Jelang Nataru, Permintaan Ikan Laut di Lampung Meningkat

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Selain nelayan tangkap dengan pancing rawe dasar, Joni menyebut nelayan dengan bagan congkel mengalami penurunan hasil tangkapan. Kenaikan harga ikan laut menurutnya berkisar Rp10.000 hingga Rp20.000 per kilogram.

“Kenaikan ikan terjadi pada ikan laut segar yang dijual ke gudang lelang tanpa harus disimpan ke lemari pendingin,” papar Joni.

Astuti, salah satu pedagang ikan yang juga istri nelayan menyebut harga ikan naik sejak dua pekan terakhir. Kenaikan harga menurutnya imbas permintaan untuk bahan baku kuliner meningkat.

Astuti (kaos merah) menyiapkan ikan laut yang dipesan oleh salah satu warga di Bandar Lampung, Senin (23/12/2019) – Foto: Henk Widi

Sesuai tradisi bagi sejumlah warga yang akan merayakan Natal dan Tahun Baru makanan boga bahari (seafood) banyak disajikan oleh warga.

“Selain digunakan untuk ikan bakar olahan berbahan ikan laut ikut mendorong kenaikan harga ikan,” papar Astuti.

Stok ikan yang dijual menurut Astuti merupakan jenis ikan yang kerap diolah dengan cara dibakar. Jenis ikan yang dijual meliputi ikan tengkurungan seharga Rp25.000 per kilogram.

Ikan jenis simba dijual Rp45.000 per kilogram, ikan selar Rp35.000 per kilogram dan sejumlah ikan lain rata-rata dijual Rp40.000 per kilogram. Cumi-cumi dijual seharga Rp35.000 per kilogram.

Sebagian ikan yang dijual mengatasi minimnya tangkapan ikan laut berasal dari sejumlah hasil tambak dan kolam budidaya. Jenis hasil tambak diantaranya bandeng, kakap putih jeni udang windu dan vaname.

Ia juga menjual jenis kepiting soka dan sejumlah kerang. Memenuhi permintaan pembeli ia juga menyediakan ikan air tawar jenis gurame, lele dan nila.

Lihat juga...