AS Tepis Isu Rencana Penambahan Pasukan di Timur Tengah
CALIFORNIA – Pemerintah Amerika Serikat menepis laporan media yang menyebut sedang mempertimbangkan rencana penambahan jumlah pasukan di Timur Tengah.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Mark Esper mengatakan, cukup yakin militer AS yang saat ini berada di Timur Tengah memiliki cukup kemampuan untuk mencegah konflik. Sebelumnya, media melaporkan ada wacana penambahan pasukan utama di tengah ketegangan dengan Iran. Kendati demikian, Esper yang berbicara di hadapan awak media mengatakan, tidak mengesampingkan kemungkinan dilakukannya rotasi pasukan. Atau bahkan penambahan sedikit di masa mendatang.
“Namun tidak ada masalah mengenai jumlah 14.000, itu hanya laporan yang keliru,” kata Esper saat terbang ke California untuk menghadiri forum pertahanan di Perpustakaan Reagan.
Menurutnya, setiap komandan pasukan menginginkan kemampuan yang lebih dan lebih, di mana pun mereka berada. “Namun saat ini, kami yakin kami telah memiliki cukup kemampuan untuk mencegah apa yang mesti kita cegah,” tandasnya.
Esper menyebut, dia secara rutin meninjau permintaan pasukan. Namun, selalu menekankan saat ini tidak ada permintaan 14.000 pasukan untuk dikerahkan. Pernyataan Esper soal isu tersebut merupakan yang paling luas, sejak Pentagon pada Rabu (4/12/2019), membantah keras laporan bahwa AS sedang mempertimbangkan pengiriman sebanyak 14.000 pasukan tambahan ke kawasan Timur Tengah.
Amerika Serikat menerjunkan sekitar 14.000 pasukan tambahan ke Timur Tengah sejak Mei. Ditambah lagi dengan bomber dan personel pertahanan udara, guna mencegah apa yang mereka sebut sebagai aksi provokatif Iran. Keterbukaan Pentagon untuk mempertimbangkan pasukan tambahan tidak mengejutkan lagi, mengingat perencanaan rutin yang dimaksudkan tersebut, untuk mengatasi potensi peningkatan tensi dengan Iran. (Ant)