Upacara Adat “Appalili” Mandai Musim Tanam di Maros
Khusus prosesi membajak sawah dengan benda pusaka pajjeko yang ditarik dengan dua ekor sapi, dipimpin oleh seorang pinati atau pelaksana adat. Dengan selesainya prosesi membajak sawah adat itu, maka masyarakat setempat pun siap turun sawah, meski dengan menggunakan mekanisasi pertanian yang mengikuti perkembangan teknologi pertanian.
Salah seorang petani, Muh Anwar mengatakan, meskipun sudah menggunakan alat traktor untuk membajak sawah, namun adat budaya tetap dilestarikan. Hal itu dikarenakan memiliki nilai kearifan lokal yang tak lekang oleh zaman. (Ant)