Menteri Edhy Minta Palaku Usaha Ayomi Nelayan Kecil

Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

JAKARTA — Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengingatkan pelaku usaha untuk tetap menjalankan usaha dengan bijak dan tidak menabrak kepentingan rakyat kecil dan menangkap ikan berlebihan.

“Untuk menjaga agar usaha penangkapan ikan ini terus memberikan profit dan mampu menopang kehidupan para pelaku usaha dan para pekerja diimbau tidak melakukan penangkapan ikan secara berlebihan,” sebut Edhy di Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Dijelaskan, KKP berkomitmen untuk menyelaraskan kepentingan pelaku usaha penangkapan ikan dan nelayan kecil di pesisir.

“Saya minta kapal bapak ibu tidak lagi bertabrakan dengan nelayan kecil yang pasang bubu di pesisir. Tidak ada lagi nanti nelayan kecil konflik dengan pelaku usaha dengan kapal besar,” tegasnya mengatakan besar dan kecil harus hidup dalam keharmonisan dan keindahan.

Negara manapun imbuhnya, tidak akan ada kekuatannya tanpa melibatkan rakyat (nelayan). Negara manapun ekonominya tidak akan kuat kalau pelaku usahanya tidak diberi tempat seluas-luasnya untuk berusaha.

Disebutkan, pelaku usaha juga dinilai memegang peranan penting bagi perekonomian negara melalui penerimaan pajak. Kebijakan pemerintah melarang transshipment atau bongkar muat di tengah laut juga dilakukan atas dasar pertimbangan tersebut.

Menurutnya, bongkar muat di tengah laut membuka peluang bagi para pelaku usaha untuk mentransfer hasil tangkapannya ke kapal angkut yang sudah menunggu di laut lepas untuk kemudian dikirim ke luar negeri dengan harga yang lebih tinggi. Praktik ini berpotensi mengurangi pendapatan pajak negara.

“Pajak jangan lupa dibayar, karyawan yang kerja sama bapak-bapak ibu-ibu jangan juga dilupakan kesejahteraannya,” pesannya.

Lihat juga...