Maksimalkan Lahan Kering Poktan di Lamtim Kompak Tanam Hortikultura

Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

LAMPUNG — Kurangnya pasokan air selama kemarau dimanfaatkan petani di Lampung Timur (Lamtim) untuk budidaya tanaman non padi. Pada masa tanam ketiga (MT3) masyarakat setempat memilih jenis sayuran berusia pendek.

Masduki, Ketua Kelompok Tani (Poktan) Bina Marga 1 Desa Negeri Agung, Kecamatan Gunung Pelindung menyebutkan, tanaman hortikultura jadi pilihan selama masa tanam kemarau (gadu). Jenis tanaman yang dikembangkan meliputi labu kuning, terong, mentimun, kacang hijau, kedelai dan kacang panjang. Beranggotakan sebanyak 30 anggota Poktan diversifikasi tanaman dilakukan dengan masa panen terjadwal agar petani bisa mendapatkan hasil maksimal.

“Pemanfaatan lahan sawah yang diistirahatkan untuk menanam padi memperhitungkan potensi sumber air yang terbatas dari belik untuk penyiraman rata rata selama tiga bulan pada masa tanam ketiga yang minim curah hujan,” ungkap Masduki saat ditemui Cendana News pada lahan sawah miliknya, Senin (18/11/2019)

Prospek bisnis tanaman hortikultura sangat menjanjikan. Pada lahan seluas total 30 hektare yang digarap Poktan dominan ditanami tanaman yang rata rata bisa dipanen usia 90 hari, seperti labu kuning. Sementara untuk kacang hijau dan terong bahkan dipanen pada usia 75 hari.

Pemilihan bibit bersertifikat dari toko tani terpercaya membuat anggota Poktan mendapatkan hasil maksimal. Masduki yang memanfaatkan lahan seluas satu hektare untuk menanam sekitar 24 bungkus benih labu kuning. Dari setiap bungkus berisi 100 benih rata rata bisa hidup sebanyak 80 benih hingga panen. Pada masa panen pada lahan seluas satu hektare bisa menghasilkan sekitar 7 hingga 8 ton labu.

Lihat juga...