Kurs Dolar AS Menguat

NEW YORK – Kurs dolar AS menguat ke tertinggi dalam lebih dari lima bulan terhadap mata uang safe-haven yen dan ke tertinggi tiga minggu terhadap franc Swiss pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Penguatan itu didukung oleh ekspektasi Amerika Serikat dan Cina yang makin mendekati kesepakatan perdagangan.

Dua negara ekonomi terbesar di dunia itu telah sepakat untuk menurunkan tarif barang satu sama lain, sebagai bagian dari perjanjian perdagangan fase pertama, kata para pejabat dari kedua negara pada Kamis (7/11/2019).

Kondisi tersebut menawarkan tanda baru kemajuan, meskipun pembelahan antara kedua belah pihak atas perdagangan masih berlangsung.

Kementerian Perdagangan Cina, tanpa menetapkan jadwal, mengatakan kedua negara telah sepakat untuk membatalkan tarif secara bertahap.

Perkembangan itu mendorong selera risiko investor lebih tinggi, mengangkat tidak hanya greenback terhadap safe-haven yen dan franc Swiss, tetapi juga mata uang terkait komoditas, seperti dolar Australia dan Kanada.

“Pasar berada dalam mode penuh risk-on. Meningkatnya kemungkinan kesepakatan perdagangan antara AS dan Cina diyakini bermanfaat bagi ekonomi AS, karena mengurangi hambatan yang dihadapi perusahaan-perusahaan Amerika,” kata Karl Schamotta, Kepala Strategi Pasar di Cambridge Global Payments di Toronto.

“Jadi apa yang kami lihat adalah pembasuhan posisi safe-haven – kami telah melihat yen dan franc Swiss jatuh sebagai tanggapan terhadap langkah ini kembali ke aset berimbal hasil lebih tinggi,” tambahnya.

Dalam perdagangan sore, dolar naik 0,3 persen terhadap yen menjadi 109,33 yen, setelah naik ke level tertinggi dalam lebih dari lima bulan pada 109,48 yen.

Lihat juga...