Inovasi ‘Omah Bakteri’, Manfaatkan Botol Plastik untuk Filter IPAL
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
MALANG – Botol plastik bekas yang selama ini menjadi limbah, kini justru bisa dimanfaatkan sebagai filter Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang lebih ekonomis.
Melalui tangan kreatif Yanu Dwi Riyawan, botol-botol plasti bekas yang sejatinya sulit terurai tersebut disulap menjadi Omah Bakteri (Ombak) untuk membantu memecahkan masalah lingkungan yang terkait dengan pengelolaan air limbah.
Diceritakan Yanu, ide awal dibuatnya Ombak dari botol plastik tidak terlepas dari keinginannya menyelesaikan masalah penyaluran limbah domestik di kota Malang. Karena menurutnya perlu adanya penguraian limbah domestik agar air limbahnya bisa dimanfaatkan.
“Makanya kita kembangkan inovasi Ombak dengan manfaatkan botol plastik bekas sebagai media untuk mengembangkan bakteri yang ada di dalam tangki septik yang nantinya berfungsi untuk mengurai air limbah yang ada di tangki septik tersebut,” jelasnya saat ditemui di sebuah hotel di Malang, Rabu (6/11/2019).
Pihaknya, memanfaatkan botol plastik sebagai bahan utama Ombak karena botol ini sangat sulit sekali untuk terurai dan butuh ribuan tahun untuk bisa terurai.
Menurutnya, inovasi Ombak ini bisa menggantikan penggunaan bio ball atau filter sarang tawon yang umum digunakan sebagai media filter IPAL. Dimana jika menggunakan bio ball maupun filter sarang tersebut membutuhkan biaya yang mahal.
“Jika menggunakan Ombak, biaya produksinya bisa lebih murah dibanding dengan jenis media filter lain karena Ombak memakai bahan bekas yang mudah didapatkan. Dengan memanfaatkan botol bekas air mineral, unsur Reduse, Reuse dan Recycle bisa mengurangi volume sampah plastik yang ada selama ini,” imbuhnya.