Pengisian Kebun Banua, Gubernur Kalsel Janji Perhatikan Tanaman Langka Lokal

Ilustrasi, Kelompok pemuda pecinta lingkungan Forum Komunitas Hijau (FKH) Citra Sanggam Balangan, Kabupaten Balangan, menemukan sebuah pohon teramat besar saat jelajah hutan di Kecamatan Halong. Pohon ini sampai memerlukan delapan orang untuk mengelilinginya – Foto Ant

BANJARMASIN – Upaya pengisian kawasan Kebun Raya Banua di Banjarbaru, dilakukan Pemprov Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan memanfaatkan tanaman lokal atau khas setempat.

Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), H Sahbirin Noor berjanji, akan memperhatikan keberadaan tanaman lokal atau khas yang langka untuk mengisi kebun yang berada sekira 35 kilometer di utara Banjarmasin tersebut. Penanaman tanaman atau pepohonan langka khas atau spesifik daerah tersebut, menjadi salah satu upaya pelestarian. Harapannya, tanaman lokal tidak sampai punah.

Paman Birin (panggilan akrab Sahbirin Noor), melalui instansi atau Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, juga menjanjikan Kabun Raya Banua tersebut bisa menjadi tempat rekreasi yang nyaman dan aman. Menjadikannya sebagai tempat menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan melalui penelitian. “Serta yang tidak kalah penting yaitu menjadi bagian dari paru-paru dunia,” tandas Sahbirin Noor.

Sebelumnya fraksi-fraksi di DPRD Kalsel menyambut positif dan mengapresiasi pengajuan Raperda tentang Pengelolaan Kawasan Kebun Raya Banua. Dengan keberadaan peraturan daerah (Perda) itu, sebagaimana pemandangan umum fraksi-fraksi DPRD Kalsel berharap, agar Kebun Raya Banua berfungsi sesuai tujuannya antara lain sebagai penyangga ekosistem.

Selain itu, Kebun Raya Banua yang luas mencapai 100 hektare dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan hayati (tumbuh-tumbuhan), tempat rekreasi yang sehat, aman dan nyaman yang mudah diakses publik atau masyarakat luas.

Di Kalsel yang luasnya sekitar 3,7 juta hektare, selain Kebun Raya Banua, sebelumnya sudah ada Taman Hutan Rakyat (Tahura) Sultan Adam yang memiliki luas ratusan hektare. Meliputi wilayah Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut (Tala). Tahura tersebut selain berfungsi pula sebagai paru-paru dunia, juga penyangga kawasan tangkapan air, untuk Waduk Riam Kanan yang menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Ir Pangeran Mohammad Noor, serta irigasi pertanian.

Lihat juga...