Angin Kencang Landa Selat Sunda, Nelayan Istirahat Melaut

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

“Penambahan jangkar pada kapal bagan apung, bagan congkel harus dilakukan saat cuaca buruk agar kapal tidak terseret atau bahkan tenggelam,” ujar Edi Setiawan.

Selama istirahat melaut Edi Setiawan memilih melakukan penambalan sejumlah jaring yang rusak. Sejumlah perahu yang disandarkan minimal satu meter dari dermaga saat angin tenang diberi tali tambang panjang minimal lima meter.

Tali yang panjang dari dermaga tambat bertujuan menghindari tabrakan dengan kapal lain dan membentur dinding dermaga. Benturan terus menerus menurutnya berpotensi mengakibatkan kebocoran dinding bagan congkel.

Kuatnya angin membuat sejumlah tambang tambat kapal putus  sehingga proses penggantian tambang baru dilakukan. Kerusakan sejumlah vender atau penahan benturan yang dibuat dari kayu dan ban bekas mobil disebutnya membuat kapal bagan congkel dijauhkan dari dermaga.

Usulan perbaikan vender diakuinya dilakukan secara swadaya oleh nelayan dengan membeli ban bekas dan diikat pada bambu serta kayu yang ditancapkan meredam benturan.

Lihat juga...