Angin Kencang Landa Selat Sunda, Nelayan Istirahat Melaut
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Ratusan nelayan di perairan Bakauheni, Rajabasa dan Kalianda Lampung Selatan (Lamsel) memilih istirahat melaut.
Ahmad, nelayan bagan congkel asal Muara Piluk, Bakauheni menyebut ia sudah istirahat sejak dua hari lalu akibat angin kencang di Selat Sunda. Imbas angin kencang berkecepatan 5 hingga 20 knots, ratusan nelayan bagan congkel menambatkan kapal dengan jarak aman dari dermaga.
Penambatan bagan congkel dengan jarak aman diakuinya menghindari benturan. Sebab dermaga terbuat dari beton berpotensi merusak lunas dan dinding perahu. Benturan terus menerus selama angin kencang dan gelombang tinggi kerap terjadi sejak sore hingga malam hari.
Ahmad yang sudah istirahat melaut sejak dua hari lalu mengaku harus selalu mengontrol bagan congkel.
Angin barat yang mengakibatkan ombak mutih diakui Ahmad kerap dihindari nelayan. Sebab nelayan tangkap menghindari potensi insiden di perairan Selat Sunda yang menjadi jalur angin dari Samudera Hindia ke laut Jawa.
Imbas angin kencang sejumlah pemilik perahu ukuran kecil memilih menaikkan perahu ke daratan agar tidak mengalami kerusakan akibat cuaca buruk.
“Peringatan gelombang tinggi dan angin kencang dipantau oleh nelayan dari prakiraan cuaca BMKG tetapi pantauan langsung juga selalu kami lakukan agar bisa memutuskan melaut atau tidak. Sebab jika angin kencang membahayakan keselamatan,” ungkap Ahmad salah satu nelayan saat ditemui Cendana News, Sabtu (2/11/2019) sore.
Ahmad mengungkapkan selama istirahat melaut ia memilih pulang ke kontrakan. Sebagai pengisi aktivitas laki-laki asli Cirebon Jawa Barat itu bersama empat kru bagan congkel akan melakukan perbaikan alat tangkap.