Warga Waibeleler – Sikka Terpaksa Gunakan Air Keruh dan Bau
Editor: Koko Triarko
Agar air bisa lebih bersih, kata Novita, air tersebut harus disaring terlebih dahulu setelah diendapkan sekitar setengah jam. Air lalu dituangkan ke dalam jerigen ukuran 5 liter, agar bisa dibawa ke rumah.
Fidelis Pare, warga dusun Habijanang mengatakan, hampir setiap hari warga harus berjalan kaki hingga sejauh sekitar satu kilometer menuju mata air untuk bisa mendapatkan air bersih.
Menurut Fidelis, ada tiga mata air di Wair Koro, namun debitnya memang terbatas. Apalagi setelah adanya kebakaran hutan di sekitar mata air yang membuat debitnya menurun drastis.
“Air ini untuk konsumsi warga dusun Wolomapa sebanyak 116 kepala keluarga, dan dusun Habijanang sejumlah 264 kepala keluarga.Warga sangat kesulitan saat kemarau tahun ini,” ujarnya.
Sementara itu, warga yang kebanyakan kaum perempuan, baik anak-anak hingga ibu rumah tangga, mandi dan mencuci pakain di sekitar mata air dengan beralaskan bebatuan.
Jerigen air ukruan 5 liter pun ditenteng dengan kedua tangan, dan berjalan menyusuri kebun menurun dan mendaki hingga ke perkampungan, setelah selesai mencuci pakaian dan mandi.