Sam Olah Sampah Jadi Karya Seni

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

Putera pasangan Ode Ma’rufi dan Suciati ini pun tak kenal lelah selalu membersihkan destinasi wisata meskipun tanpa ada yang membayarnya.

Dirinya katakan kerja ini dilakukan, karena dia mempunyai mimpi agar masyarakat sejahtera dan tidak boleh lagi pergi merantau ketika wilayahnya ramai dikunjungi wisatawan dan jadi desa wisata.

Membuat Galeri Seni

Sampah yang dikumpulkan dari pesisir pantai pun oleh Sam dibawah ke rumahnya. Dipilah sesuai jenisnya seperti plastik dan kayu atau ranting pohon. Kemudian diolah jadi karya seni yang bisa dijual seperti bunga plastik, rumah-rumahan, perahu phinisi, kap lampu dan aneka karya seni lainnya. Modal membeli cat dan peralatan lainnya berasal dari pemerintah desa.

“Sampah yang tidak bisa diolah saya kumpulkan lalu dibakar. Banyak orang yang ingin membeli karya seni saya tetapi saya belum menjualnya karena akan dipamerkan dalam festival desa Koja Doi di November nanti,” ungkapnya.

Kapal Pinisi Karya seni produksi Samyadin warga desa Koja Doi kecamatan Alok Timur kabupaten Sikka, NTT yang diproduksi dari sampah yang dipilih dari pesisir pantai dan perumahan warga. Foto : Ebed de Rosary

Sam menamakan galerinya dengan nama galeri Pou Dani yang artinya meraih sebuah cita-cita itu dari imajinasi. Dirinya pun terampil membuat maket sebuah wilayah.

Selain membuat karya seni, rumahnya pun dijadikan home stay. Dua buah kamar di lantai 2 disiapkan untuk disewakan bagi wisatawan yang berkunjung ke desa Koja Doi.

“Saya bersama warga lainnya mendapatkan bantuan dari desa untuk memperbaiki kamar mandi dan wc serta menata kamar untuk dijadikan home stay,” tuturnya.

Yance Moa pembina Badan Usaha Milik Desa…

Lihat juga...