CHICAGO – Serikat Guru Chicago (CTU), menuntaskan keputusan pada Rabu (16/10) untuk melakukan mogok kerja terhadap distrik sekolah kota itu, yang terbesar di Amerika Serikat, setelah perundingan ketenagakerjaan yang berlarut-larut tidak menghasilkan kesepakatan sebelum batas waktu yang ditentukan. Distrik membatalkan kelas pada hari Kamis, untuk 361.000 siswa.
Bangunan sekolah akan terbuka untuk siswa yang membutuhkan tempat untuk pergi, kata para pejabat. Sekolah akan menyajikan sarapan dan makan siang, tetapi semua kegiatan setelah sekolah, termasuk olah raga, bimbingan belajar dan kunjungan lapangan, dibatalkan.
Pada Rabu sore, para utusan Chicago Teachers Union (CTU) dengan tegas menegaskan kembali keputusan mereka, awal bulan ini untuk melakukan mogok kerja pada hari Kamis, jika serikat pekerja tidak dapat mencapai kesepakatan kontrak dengan Chicago Public Schools (CPS), kata presiden serikat guru Jesse Sharkey.
“Kami belum mencapai apa yang kami butuhkan untuk membawa keadilan dan sekolah berkualitas tinggi kepada anak-anak dan guru-guru di Chicago,” katanya.
Selain kenaikan upah, serikat guru menuntut lebih banyak dana untuk meringankan ruang kelas yang penuh sesak dan mempekerjakan lebih banyak staf pendukung, dua masalah abadi yang mengganggu distrik sekolah.
Tim perunding distrik telah menawarkan 80 usul perubahan pada kontrak saat ini, terkait dengan masalah yang diminta oleh serikat pekerja, Wali Kota Lori Lightfoot mengatakan sebelumnya Rabu.
“Saya kecewa dengan keputusan CTU untuk memulai penghentian kerja dan memaksa pembatalan kelas,” kata Lightfoot, pada pengarahan sore hari.