Pantau Pencemaran, Sungai Cileungsi Siap Diberi Sensor Kualitas Air
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
BOGOR – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) siap memasang tiga alat monitor sensor kualitas air di wilayah Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Alat tersebut berfungsi sebagai pemantau kualitas sungai dari dampak pencemaran.
“Sensor air tersebut sama dengan alat kontrol udara atau AQMS tetapi fungsinya untuk mengetahui kualitas air secara otomatis,” ungkap Luckmi Purwandari, Direktur Pengendalian Pencemaran Air, KLHK RI, kepada Cendana News, Rabu (2/10/2019).
Dikatakannya, alat tersebut dinamai Onlimo, berfungsi secara terus menerus melakukan pengawasan terhadap kualitas air. Sehingga ke depan tidak lagi melakukan pengecekan secara manual dengan mengambil sample untuk dilakukan uji lab.
Menurut Purwandari sistem kerja alat sensor langsung terkoneksi di Kementerian LHK. Kapan saja kualitas air di Sungai Cileungsi bisa terbaca secara otomatis.
“Onlimo sebutannya mampu membaca PH, Nh3, dikso oksigen dan temparatur air. Sehingga status mutu tercemar ada dalam hitungan dan diringkas,” tandas Purwandari.
Dikatakannya untuk lokasi pemasangan di Sungai Cileungsi sudah dilakukan survei untuk titik mana saja yang akan di pasang. Pastinya mulai dari ujung sungai, seperti Klapanunggal, dan Gunungputri lalu di perbatasan antara Sungai Cileungsi dan Kota Bekasi.
Lebih lanjut dikatakan, tiga alat sensor monitor air di Sungai Cileungsi dipasang mulai tahun 2020, bersama dengan wilayah lainnya di Indonesia dengan titik sungai yang dianggap rawan terjadi pencemaran.
Total alat yang diadakan tahun depan mencapai 71 unit dengan rincian satu alat senilai di atas Rp1 miliar.